Antara Emansipasi Dan Kodrat
Diterbitkan
oleh
Alya Kinanti
--
KemejingNet - Antara Emansipasi Dan Kodrat. Selamat akhir pekan bagi pembaca kemejingnet semuanya. Ini adalah tulisan kedua saya di blog ini, sengaja pada artikel kali ini saya mengangkat tema tentang emansipasi, karena seperti kita ketahui bersama pada bulan ini adalah bulannya pencetus emansipasi wanita.
Bulan April adalah bulan yang indentik dengan Hari Kartini yang enam hari lagi akan kita peringati. R.A. Kartini adalah seorang wanita jawa yang menjadi simbol pendobrak kesetaraan gender. Dari gagasan beliulah kaum perempuan bisa memiliki hak yang sama seperti kaum laki-laki pada umumnya.
Pada jaman yang semakin modern seperti sekarang ini banyak Kartini-Kartini modern yang meneruskan gagasan serta cita-cita R.A. Kartini, agar wanita juga bisa berperan dalam segala aspek kehidupan baik itu dalam kancah pendidikan, politik dan juga pekerjaan.
Mungkin jika Ibu Kartini masih sugeng (Hidup) pada saat ini, beliau pasti akan tersenyum bahagia jika melihat wanita-wanita saat ini bisa berperan dalam berbagai aspek kehidupan. Beliau pasti juga merasa bangga karena cita-citanya bisa terwujud. Namun kemungkinan besar pula Ibu Kartini juga akan merasa kecewa jika melihat wanita masa kini menjadi kebablasan dalam mengartikan emansipasi wanita pada arti yang sebenarnya.
Kenapa saya katakan Ibu Kartini juga merasa kecewa?, Sebab, bila kita kaji lebih dalam, emansipasi wanita ataupun kesetaraan gender yang dulu digagas oleh beliau adalah kesetaraan wanita agar bisa hidup dan juga bisa mengecap pendidikan yang setara dengan laki-laki, namun tetap tidak meninggalkan kodratnya sebagai perempuan.
Lalu apa kodrat wanita yang harus tetap dijaga?.
Sebagai wanita kita harus tetap menjaga atau tidak lupa akan kodrat kita yang sebenarnya walaupun kita sudah menjadi wanita karir dan wanita modern. Hal yang paling utama kodrat sebagai wanita adalah pendamping suami bagi yang sudah bersuami, mengasuh anak, bisa memasak dan yang lainnya.
Di jaman yang semakin akhir ini kadang para wanita telah melupakan kodrat-kodrat itu, kadang karena sudah merasa sukses sebagai wanita karir, wanita jadi semakin berani pada suaminya karena merasa penghasilannya lebi besar dari sang suami.
Dan banyak juga wanita masa kini yang mempunyai anak kadang tidak mau menyusui anaknya sendiri, padahal kalau menurut kesehatan ASI adalah sangat penting untuk diberikan pada anak pada usia balita. Dan pada saat ini banyak pula ditemui kalau anak-anak perempuan sekarang jarang yang bisa masak.
Saya sebagai wanita kadang merasa prihatin melihat fenomena yang berkembang saat ini, namun inilah kenyataan yang ada di jaman yang semakin tua ini. Kepada kau Hawa, kita boleh menjadi wanita karir demi sebuah kesetaraan gender, namun yang harus kita juga harus tetap menjaga kodrat kita sebagai seorang wanita.
Demikian coretan saya ini, semoga walau hanya sekelumit juga bisa bermanfaat bagi pembaca setia kemejingnet ini. Saya hanyah gadis biasa yang mencoba menikmati hidup sebagai wanita seutuhnya. Mengenai profil lengkap saya silahkan follow G+Alya Kinanti. Salam.
Bulan April adalah bulan yang indentik dengan Hari Kartini yang enam hari lagi akan kita peringati. R.A. Kartini adalah seorang wanita jawa yang menjadi simbol pendobrak kesetaraan gender. Dari gagasan beliulah kaum perempuan bisa memiliki hak yang sama seperti kaum laki-laki pada umumnya.
Pada jaman yang semakin modern seperti sekarang ini banyak Kartini-Kartini modern yang meneruskan gagasan serta cita-cita R.A. Kartini, agar wanita juga bisa berperan dalam segala aspek kehidupan baik itu dalam kancah pendidikan, politik dan juga pekerjaan.
Mungkin jika Ibu Kartini masih sugeng (Hidup) pada saat ini, beliau pasti akan tersenyum bahagia jika melihat wanita-wanita saat ini bisa berperan dalam berbagai aspek kehidupan. Beliau pasti juga merasa bangga karena cita-citanya bisa terwujud. Namun kemungkinan besar pula Ibu Kartini juga akan merasa kecewa jika melihat wanita masa kini menjadi kebablasan dalam mengartikan emansipasi wanita pada arti yang sebenarnya.
Kenapa saya katakan Ibu Kartini juga merasa kecewa?, Sebab, bila kita kaji lebih dalam, emansipasi wanita ataupun kesetaraan gender yang dulu digagas oleh beliau adalah kesetaraan wanita agar bisa hidup dan juga bisa mengecap pendidikan yang setara dengan laki-laki, namun tetap tidak meninggalkan kodratnya sebagai perempuan.
Lalu apa kodrat wanita yang harus tetap dijaga?.
Sebagai wanita kita harus tetap menjaga atau tidak lupa akan kodrat kita yang sebenarnya walaupun kita sudah menjadi wanita karir dan wanita modern. Hal yang paling utama kodrat sebagai wanita adalah pendamping suami bagi yang sudah bersuami, mengasuh anak, bisa memasak dan yang lainnya.
Di jaman yang semakin akhir ini kadang para wanita telah melupakan kodrat-kodrat itu, kadang karena sudah merasa sukses sebagai wanita karir, wanita jadi semakin berani pada suaminya karena merasa penghasilannya lebi besar dari sang suami.
Dan banyak juga wanita masa kini yang mempunyai anak kadang tidak mau menyusui anaknya sendiri, padahal kalau menurut kesehatan ASI adalah sangat penting untuk diberikan pada anak pada usia balita. Dan pada saat ini banyak pula ditemui kalau anak-anak perempuan sekarang jarang yang bisa masak.
Saya sebagai wanita kadang merasa prihatin melihat fenomena yang berkembang saat ini, namun inilah kenyataan yang ada di jaman yang semakin tua ini. Kepada kau Hawa, kita boleh menjadi wanita karir demi sebuah kesetaraan gender, namun yang harus kita juga harus tetap menjaga kodrat kita sebagai seorang wanita.
Demikian coretan saya ini, semoga walau hanya sekelumit juga bisa bermanfaat bagi pembaca setia kemejingnet ini. Saya hanyah gadis biasa yang mencoba menikmati hidup sebagai wanita seutuhnya. Mengenai profil lengkap saya silahkan follow G+Alya Kinanti. Salam.
Ada pertanyaan?
Diskusikan dengan penulis atau pengguna lain