Cara Pengendalian Hama Penyakit Tanaman Sengon
Diupdate
oleh
Mr. G
--
Cara Pengendalian Hama Penyakit Tanaman Sengon. Ada beberapa jenis hama penyakit yang sering menyerang tanaman sengon. Hama penyakit pada sengon bila tidak dikendalikan atau ditangani secara dini tentu akan menghambat pertumbuhan serta bisa menular pada tanaman sengon yang lainnya.
Penyakit yang umum dan sering menyerang tanaman sengon adalah, Hama Boktor, Penyakit karat puru dan juga penyakit jamur akar merah serta hama ulat yang menyerang daun sengon. Jenis hama penyakit yang disebutkan terakhir sampai saat ini masih susah untuk ditanggulangi, apalagi jika telah menyerang banyak tanaman sengon.
Berikut ini, kami share 3 jenis hama penyakit yang sering menyerang tanaman sengon, serta cara pengendaliannya.
Jenis-jenis Hama Penyakit Sengon Dan Cara Pengendaliannya
1. Hama Boktor.
Pada awalnya hama boktor akan mulai bersarang pada batang pohon sengon yang mengalami luka. Hama ini biasanya akan meletakkan telurnya dicelah luka di batang pohon sengon. Jika batang sengon telah berlubang, kemungkinan besar telur boktor telah menetas menjadi larva. Selanjutnya larva akan merasa lapar dan mengerek atau merusak jaringan kulit batang.
Ciri-ciri tanaman sengon yang terserang hama boktor adalah adanya serbuk halus yang menempel di permukaan kulit batang. Secara umum, pengendalian hama boktor dapat dilakukan dengan berbagai teknik, yaitu teknik silvikultur, manual, mekanis, biologis dan terpadu. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut :
Penyebab penyakit karat puru yang terjadi pada pohon sengon adalah diakibatkan oleh jamur Uromycladium tepperianium. Jamur ini dapat menular dengan cepat karena spora yang dihasilkannya. Ciri-ciri penyakit karat puru adalah adanya pembengkakan (gall) akibat jamur di cabang-cabang, pucuk ranting, tangkai daun dan daun sengon.
Warna gall yang awalnya hijau dapat berubah menjadi cokelat. Serangan hama penyakit ini bisa menyerang pada semua umur pohon sengon, baik itu bibit sengon yang masih di persemaian hingga pada pohon sengon yang sudah besar. Bila serangan terjadi pada sengon muda (umur 1-2 tahun), kerusakkannya dapat menjadi serius, yakni batang utamanya akan rusak dan cacat.
Penyakit karat puru yang terjadi pada saat persemaian hanya dapat dikendalikan dengan cara pencabutan dan pemusnahan bibit. Selain itu pengawasan transportasi bibit dan kayu tebangan juga perlu dijaga agar penularannya tidak menyebar lebih jauh. Upaya menghilangkan gall dan bagian tanaman yang terserang perlu dilakukan sedini mungkin sebelum gall membesar dan berwarna cokelat.
Adapun cara membasi penyakit karat puru dapat dimusnahkan dengan menggunakan, spirtus, kapur, garam, dan belerang. Adapun cara pengendaliannya adalah sebagai berikut :
Penyakit jamur akar merah ini diakibatkan oleh Ganoderma sp. Penyakit ini dapat dideteksi berdasarkan keberadaan jamur di pangkal batang yang berwarna merah kecoklatan. Jika dilakukan pengamatan lebih lanjut, ada bagian daun yang menipis sehingga bisa menyebabkan kematian
Keberadaan jamur ini biasanya ditemukan pada saat musim hujan. Adapun pengendaliannya dapat dilakukan dengan cara membersihkan batang sengon yang telah terserang dan membuat parit asolasi. Selain itu, pengendalian juga dapat dilakukan dengan menggunakan fungisida berbentuk pasta (Formac). Teknik pemberiannya dengan cara mengoleskan pada akar tanaman sengon sesuai dengan dosis yang tertera di label kemasan.
Demikian tentang pengendalian hama penyakit tanaman sengon, semoga apa yang telah disampaikan bisa bermanfaat bagi Anda petani tanaman sengon. Salam Tani.
Penyakit yang umum dan sering menyerang tanaman sengon adalah, Hama Boktor, Penyakit karat puru dan juga penyakit jamur akar merah serta hama ulat yang menyerang daun sengon. Jenis hama penyakit yang disebutkan terakhir sampai saat ini masih susah untuk ditanggulangi, apalagi jika telah menyerang banyak tanaman sengon.
Berikut ini, kami share 3 jenis hama penyakit yang sering menyerang tanaman sengon, serta cara pengendaliannya.
Jenis-jenis Hama Penyakit Sengon Dan Cara Pengendaliannya
1. Hama Boktor.
Pada awalnya hama boktor akan mulai bersarang pada batang pohon sengon yang mengalami luka. Hama ini biasanya akan meletakkan telurnya dicelah luka di batang pohon sengon. Jika batang sengon telah berlubang, kemungkinan besar telur boktor telah menetas menjadi larva. Selanjutnya larva akan merasa lapar dan mengerek atau merusak jaringan kulit batang.
Ciri-ciri tanaman sengon yang terserang hama boktor adalah adanya serbuk halus yang menempel di permukaan kulit batang. Secara umum, pengendalian hama boktor dapat dilakukan dengan berbagai teknik, yaitu teknik silvikultur, manual, mekanis, biologis dan terpadu. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut :
- Pengendalian secara silvikultur : Cara silvikultur adalah pengendalian dengan menyeleksi atau memilih bibit sengon yang memiliki ketahanan atau resistensi yang tinggi terhadap hama boktor. Selain itu, bisa juga dilakukan dengan cara pemangkasan, penjarangan, dan pemusnahan bagian pohon yang terserang hama boktor.
- Pengendalian Secara Manual : Cara ini dilakukan dengan mengambil dan membuang hama boktor dengan mencongkel dan menyayat kulit batang tepat dititik serangan, sehingga larva boktor terlepas dari batang dan jatuk ketanah. Teknik ini memerlukan ketrampilan khusus dalam mengenali tanda dan gekala awal serangan hama boktor.
- Pengendalian Secara Mekanis : Pengendalian hama boktor secara mekanis dilakukan dengan membelah batang sengon yang terserang hama. Selain itu, batang yang terserang dibakar sehingga hama akan berjatuhan ke tanah dan kemudian segera dimusnahkan.
- Pengendalian Secara Biologis : Cara ini bisa menggunakan predator atau patogen alami yang merupakan musuh alami hama boktor. Adapun predator dan patogen alami diantaranya adalah jamur parasit ( Beauveria bassiana) dan kumbang kulit kayu (Clinidium sculptilis).
- Pengendalian Secara Terpadu : Pengendalian dengan cara terpadu adalah pengendalian dengan menggabungkan dua teknik atau lebih. Misalnya, dengan cara menebang dan membakar batang pogon sengon yang telah terserang agar tidak menjadi sumber infeksi bagi pohon yang lainnya.
Penyebab penyakit karat puru yang terjadi pada pohon sengon adalah diakibatkan oleh jamur Uromycladium tepperianium. Jamur ini dapat menular dengan cepat karena spora yang dihasilkannya. Ciri-ciri penyakit karat puru adalah adanya pembengkakan (gall) akibat jamur di cabang-cabang, pucuk ranting, tangkai daun dan daun sengon.
Warna gall yang awalnya hijau dapat berubah menjadi cokelat. Serangan hama penyakit ini bisa menyerang pada semua umur pohon sengon, baik itu bibit sengon yang masih di persemaian hingga pada pohon sengon yang sudah besar. Bila serangan terjadi pada sengon muda (umur 1-2 tahun), kerusakkannya dapat menjadi serius, yakni batang utamanya akan rusak dan cacat.
Penyakit karat puru yang terjadi pada saat persemaian hanya dapat dikendalikan dengan cara pencabutan dan pemusnahan bibit. Selain itu pengawasan transportasi bibit dan kayu tebangan juga perlu dijaga agar penularannya tidak menyebar lebih jauh. Upaya menghilangkan gall dan bagian tanaman yang terserang perlu dilakukan sedini mungkin sebelum gall membesar dan berwarna cokelat.
Adapun cara membasi penyakit karat puru dapat dimusnahkan dengan menggunakan, spirtus, kapur, garam, dan belerang. Adapun cara pengendaliannya adalah sebagai berikut :
- Bersihkan bagian tanaman dengan cara melepaskan gall, lalu semprot dengan spirtus.
- Campurkan 5 kg kapur dan 0,5 kg garam kedalam wadah berisi 5 -10 liter air, Setelah itu, semprotkan campuran kapur garam kebagian tanaman yang terserang.
- Campurkan 1 kg belerang dan 1 kg kapur didalam wadah berisi air 10 -20 liter. Setelah itu semprotkan cairan belerang kapur ke bagian tanaman yang terserang.
Penyakit jamur akar merah ini diakibatkan oleh Ganoderma sp. Penyakit ini dapat dideteksi berdasarkan keberadaan jamur di pangkal batang yang berwarna merah kecoklatan. Jika dilakukan pengamatan lebih lanjut, ada bagian daun yang menipis sehingga bisa menyebabkan kematian
Keberadaan jamur ini biasanya ditemukan pada saat musim hujan. Adapun pengendaliannya dapat dilakukan dengan cara membersihkan batang sengon yang telah terserang dan membuat parit asolasi. Selain itu, pengendalian juga dapat dilakukan dengan menggunakan fungisida berbentuk pasta (Formac). Teknik pemberiannya dengan cara mengoleskan pada akar tanaman sengon sesuai dengan dosis yang tertera di label kemasan.
Demikian tentang pengendalian hama penyakit tanaman sengon, semoga apa yang telah disampaikan bisa bermanfaat bagi Anda petani tanaman sengon. Salam Tani.
Ada pertanyaan?
Diskusikan dengan penulis atau pengguna lain