Mengenal Tanaman Kemukus Dan Cara Budidayanya

Mengenal Tanaman Kemukus Dan Cara Budidayanya. Kemukus (Piper cubeba L.) adalah tanaman yang tergolong dalam genus Piper. Tanaman ini ditanam untuk diambil buah dan minyak atsirinya. Tanaman asli Indonesia ini banyak ditanam di Jawa dan Sumatera, sehingga tumbuhan kemuks sering disebut juga sebagai lada jawa atau cabe jawa ("Java pepper"), meskipun cabe jawa adalah nama bagi rempah lain.

Kemukus tumbuh merabat pada pohon lain, pada umunya pohon yang dijadikan inangnya adalah tumbuhan kayu keras. Pertumbuhan kemukus sendiri bisa menyesuaikan dengan tumbuhan inangnya, apabila inagngya tinggi tumbuhan kemukus bisa merambat tinggi mengikuti inangnya.

Buah kemukus umumnya dipanen sebelum masak yang kemudian dikeringkan. Kemukus sering dijual dalam bentuk buah kering yang masih memiliki tangkai, sehingga sering disebut sebagai merica berekor (tailed pepper). Biji kemukus berwarna putih, keras dan berminyak.

Buah kemukus kering digunakan sebagai bumbu rempah dalam masakan, terutama masakan Indonesia. Kegunaan lain adalah sebagai penguat rasa pada gin dan rokok. Namun kegunaan penting kemukus adalah sebagai bahan farmakope dan sumber minyak atsiri (oleum cubebae).

Mengenal-Tanaman-Kemukus-Dan-Cara-Budidayanya

Potensi Dan Prospek Pemasaran Buah Kemukus.

Mengenai potensi kemukus sendiri sebenarnya cukup bagus untuk dikembangkan mengingat kebutuhan rempah-rempah untuk obat-obatan masih sangat dibutuhkan dalam kehidupan saat ini ataupun untuk masa yang akan datang.

Walupun kemukus haya berbuah satu kali dalam setahun, namun apabila dikembangkan dengan baik tentu juga akan mempunyai prospek yang bagus bagi pendapatan petani. Selain itu tumbuhan kemukus juga masih bisa ditanam diantara tumbuh-tumbuhan yang lain.

Adapun dari segi pemasaran kemukus gampang dijual pada pedagang pengepul hasil bumi, buah kemukus yang telah kering juga bisa dijual langsung ke pasar tradisional. Pada tahun 2015 buah kemukus yang masih basang bisa mencapai harga tertinggi Rp. 35.000,- dan harga kemukus kering mencapai Rp. 60.000,- ( harga bisa berubah sewaktu-waktu )

Cara Budidaya Kemukus.

Di Indonesia tanaman kemukus mulai jarang didapat, walau sebenarnya kemukus masih sangat dibutuhkan untuk berbagai jenis herbal. Sebenarnya untuk membudidayakan kemukus cukup mudah, sulur muda dari tumbuhan kemukus bisa langsung tumbuh bila ditanam disaat awal musim penghujan tiba.

Ada cara yang lebih efektif untuk membudidayakan kemukus ini agar pertumbuhannya bisa optimal. Berikut ini Cerita Tani bagikan bagaimana cara budidaya kemukus yang baik  :

Bahan-bahan  :
  • Plastik polybag.
  • Tanah yang sudah dicampur pupuk kandang.
  • Sulur/Solor muda kemukus.
Caranya  :
  • Isi plastik poliback dengan tanah yang telah dicampur pupuk kandang.
  • Ambil solor kemukus dengan cara dipotong.
  • Tanam solor kemukus dalam polybag yang telah berisi tanah.
  • Tutup dengan plastik dengan cara dicungkup agar kelembaban udara terjaga untuk mempercepat proses pembentukan akar pada tanaman kemukus dalam polybag.
  • Setelah 15 hari buka plastik cukupnya.
  • Siram pada pagi dan sore hari, bila musim penghujan telah tiba, bibit kemukus siap untuk ditanam dilahan.
Catatan  :  Akan lebih baik jika membuatnya disaat musim kemarau.

Cara lain yang bisa dilakukan adalah dengan tehnik sambung atau stek, cara ini bisa dilakukan jika ada tumbuhan kemukus jantan, kemukus jantan biasanya tidak akan berbuah seperti pada umumnya tumbuhan kemukus. Bila ada tumbuhan kemukus jantan, sambunglah atau stek dengan sulur kemukus betina.

Adapun cara menyambungnya bisa dilakukan sama seperti tehnik menyambung pada umumnya.
  • Ambilah sulur kemukus betina (Usahakan memilih tumbuhan kemukus yang telah berbuah serta memililiki buah yang banyak)
  • Potong ujung sulur kemukus jantan lalu dibelah dua dan letakkan sulur kemukus betina yang telah disiapkan.
  • Tutup sambungan dengan plastik, dan buka setelah 15 hari.
  • Setelah 15 hari sambungan tetap segar dan tidak layu, itu tandanya sambungan berhasil.
Itulah sedikit banyak mengenai tumbuhan kemukus dan cara budidayanya, semoga apa yang Cerita Tani bagikan bisa bermanfaat bagi semua. Salam Tani.

Ada pertanyaan? Diskusikan dengan penulis atau pengguna lain
Tautan disalin ke papan klip!