Jelang Pilkada Serentak, Kampanye Hitam Mulai Menjadi Trending Topik Di Berbagai Media Sosial

Trending Topik Media Sosial Dan Pilkada. Jelang Pilkada serentak Tahun 2017, banyak berita-berita tentang beberapa pasangan calon Gubernur maupun Wakil Gubernur yang menjadi trending topik di berbagai media terutama media online dan juga media sosial, terutama yang paling menjadi sorotan dan perbincangan adalah Pilkada Jakarta.

Banyak sekali fenomena yang selalu terulang di saat akan ada pemilihan, baik seperti saat pemilu Presiden. Fenomena tersebut adalah banyak beredarnya kampanye hitam yang dilakukan di media sosial. Jelang Pilkada Jakarta kali ini metode-metode kampanye hitam juga mulai marak beredar di media sosial, baik itu facebook, twitter, dan juga google plus.


Maraknya Akun Bodong Penyebar Kampanye Hitam

Kampanye-kampanye hitam di media sosial, sering menjadi trending topik, dan tak jarang menjadi perbincangan dan perdebatan menarik bahkan memanas. Pada umumnya akun-akun penyebar kampanye hitam merupakan akun-akun bodong yang memang dibuat khusus untuk berkampanye atau menjelek-jelekkan pasangan lain di media sosial dengan tujuan untuk mempengaruhi orang banyak.

Melihat fenomena ini, sebenarnya sangat memprihatinkan karena tidak sedikit kampanye-kampanye hitam tersebut yang menjurus ke SARA dan bisa menimbulkan perpecahan dalam kehidupan bangsa ini. Namun inilah kenyataannya, karena sebenarnya masyarakat kecil itu cinta akan kedamaian, tapi terkadang orang-orang besar yang haus akan kekuasaanlah yang membuat kehidupan di masyarakat tidak damai dengan menyebarkan-isu-isu yang tidak bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya.

Setiap orang memang sah-sah saja dan tidak ada yang melarang untuk membuat akun media sosial berapapun dan di media sosial apapun. Namun sebagai manusia yang bijak, hendaknya kita juga bisa menggunakan media sosial secara bijak pula, jangan sampai gara-gara media sosial kita malah membuat perpecahan dalam kehidupan bermasyarakat.

Sisial Media Dan Etika

Seperti apa yang telah saya katakan diatas, kita boleh saja memiliki banyak akun media sosial, namun sebagai bangsa yang berbudaya dan juga beretika sebaiknya kita juga harus belajar untuk membudayakan etika yang baik dalam media sosial, jangan sampai dengan media sosial kita malah menghancurkan budaya kita sendiri.

Dan sebagai pengguna media sosial yang bijak, kita juga dituntut untuk memfilter setiap informasi yang kita dapat, apakah informasi yang kita baca itu benar-benar fakta yang bisa dipertanggungjawabkan atau tidak, terutam pemberitaan tentang kejelekan seseorang. Jangan sampai kita malah ikut-ikutan masuk kedalam lingkaran orang-orang penyebar berita bohong.

Hal yang perlu kita waspadai betu-betul adalah jangan sampai kita menyebarkan berita bohong yang telah dibagikan orang lain, salah-salah hal ini akan mengakiatkan kita harus berurusan dengan hukum. Untuk itu ketika kita masuk dan ikut berkontribusi dalam sebuah topik yang lagi trending, terutama masalah Pilkada, kita harus berhati-hati kalau ikut-ikutan koment.

Kesimpulannya

Sebagai masyarakat kecil, sebenarnya yang kita butuhkan hanyalah hidup rukun, tentram dan juga damai dimanapun kita tinggal dan dengan siapapun kita bergaul tapa harus memandang status sosial, agama, dan juga etnis, karena negara kita bukan negara etnis dan juga negara agama. Apapun Agamanya, apapun etnisnya kita tetap satu yaitu Indonesia.

Untuk itu jangan sampai kita menggunakan media sosial untuk ajang memfitah, menghujat, serta melecehkan orang lain, agama lain, dan juga etnis lain. Bangsa ini tidak butuh orang yang hanya bisa bicara, karena bangsa ini sudah terlalu banyak masalah yang kompleks, yang kita butuhkan adalah tindakan nyata, yang tentunya harus kita mulai dari diri kita sendiri.

Mari kita sebagai manusia yang berakhlak, berbudaya, dan juga beretika, pergunakanlah media sosial secar bijak dan beretika dan perunakanlah media sosial untuk hal-hal yang bermanfaat karena sebenarnya kita semua pasti cinta akan kedamaian.
Ada pertanyaan? Diskusikan dengan penulis atau pengguna lain
Tautan disalin ke papan klip!