Teknik Budidaya Padi Dengan Produk Agrokomplek Nasa
Diupdate
oleh
Mr. G
--
Ceritatani.Com - Mengingat kebutuhan makanan pokok sehari hari sebagian besar masyarakat Indonesia adalah nasi beras/padi, untuk itu produktifitas padi di kalangan petani harus ditingkatkan, jangan sampai di kemudian hari negara ini harus import beras dari Negara lain, karena negara kita sebenarnya adalah negara agraris jadi sangat memalukan jika beras saja harus import. Untuk menunjang hal tersebut perlu dilakukan teknik budidaya padi dengan benar.
Salah satu PT yang bergerak dibidang pupuk yaitu PT. Natural Nusantara yang memproduksi jenis pupuk agro organik, telah membagikan Teknis Budidaya Padi yang bisa diterapkan oleh petani agar menunjang hasil panen dan juga jenis pupuk yang digunakanpun tetap bisa menjaga kelestarian lingkungan.
Seperti kita ketahui, kebanyakan saat ini para petani padi masih menggunakan cara tradisional dengan tidak melihat proses pengadaannya, banyak petani menaman padi masih asal-asalan istilah jowone cublek mancep, yang penting hidup tanpa memperhatikan kebutuhan tanaman padi itu sendiri, maka wajar kalo sering kita jumpai banyak petani yang gagal panen yang disebabkan kurangnya teknik budidaya yang benar.
Jenis kegagalan yang disebutkan diatas adalah faktor teknis, lain ceritanya kalau factor alam karena hal itu sudah bukan kuasa manusia lagi walau terkadang disebabkan manusia juga. Nah... lalu bagaimana teknik budidaya padi yang baik dan benar itu?... Berikut ulasannya.
Cara Budidaya Padi Dengan Produk Agro Organik Nasa
1. PENYIAPAN LAHAN
- Kebutuhan benih per ha = 15 – 20 kg
- Perlakuan Benih
a. Kebutuhan pupuk Makro per Ha = 600 kg
* Urea = 200 kg
* Phonska = 300 kg
* Dolomit = 100 kg
-------------------------------- +
TOTAL = 600 kg
b. Kebutuhan Pupuk NASA
5. PEMELIHARAAN
Untuk info & pemesanan PRODUK NASA, silahkan hubungi melalui Biodata penulis dibawah ini
Salah satu PT yang bergerak dibidang pupuk yaitu PT. Natural Nusantara yang memproduksi jenis pupuk agro organik, telah membagikan Teknis Budidaya Padi yang bisa diterapkan oleh petani agar menunjang hasil panen dan juga jenis pupuk yang digunakanpun tetap bisa menjaga kelestarian lingkungan.
Seperti kita ketahui, kebanyakan saat ini para petani padi masih menggunakan cara tradisional dengan tidak melihat proses pengadaannya, banyak petani menaman padi masih asal-asalan istilah jowone cublek mancep, yang penting hidup tanpa memperhatikan kebutuhan tanaman padi itu sendiri, maka wajar kalo sering kita jumpai banyak petani yang gagal panen yang disebabkan kurangnya teknik budidaya yang benar.
Jenis kegagalan yang disebutkan diatas adalah faktor teknis, lain ceritanya kalau factor alam karena hal itu sudah bukan kuasa manusia lagi walau terkadang disebabkan manusia juga. Nah... lalu bagaimana teknik budidaya padi yang baik dan benar itu?... Berikut ulasannya.
Cara Budidaya Padi Dengan Produk Agro Organik Nasa
1. PENYIAPAN LAHAN
- Kebutuhan benih per ha = 15 – 20 kg
- Perlakuan Benih
- Benih direndam dalam larutan POC NASA 1 cc per lt selama satu malam
- Diangkat dan ditiriskan kemudian diperam selama 2 hari di dalam karung dilapisi dengan plastik dan daun pisang
- Bila sudah muncul calon akar sepanjang 1-2 mm, benih siap ditebar di lahan semaian. Bila calon akar terlalu panjang akan mudah patah dan mengurangi persentasi pertumbuhan benih
- Lahan persemaian = 1/40 dari luasan lahan
- Penyemprotan bibit, dilakukan umur 7-10 hari setelah semai dengan 2-3 tutup POC NASA dicampur 1 sendok makanNatural BVR per tangki
- Perbaikan pematang dan dinding sawah
- Lahan diari macak-macak
- pH yang ideal 5,5 - 7
- Penebaran Makro dasar sesuai dosis (lihat tabel)
- Aplikasi SUPERNASA dasar sesuai dosis (lihat tabel) dengan cara ditaburkan atau diencerkan dengan air secara merata di lahan
- Luku dan garu pertama
- Didiamkan untuk proses pemasakan lahan minimal 1 minggu ( kondisi air dijaga macak-macak dan jangan dibuang keluar lahan)
- Luku garu kedua
- Lahan siap ditanami
- Bibit siap ditanam umur 21 hari
- Benih dicabut, diikat dan dibagi sesuai luasan lahan
- Jarak tanam 30 x 30 cm atau 25 x 25 cm
- Satu titik tanam diisi 2-3 batang bibit
a. Kebutuhan pupuk Makro per Ha = 600 kg
* Urea = 200 kg
* Phonska = 300 kg
* Dolomit = 100 kg
-------------------------------- +
TOTAL = 600 kg
b. Kebutuhan Pupuk NASA
- SUPERNASA @ 250 gr/botol per ha = 20 botol
- POC NASA @ 500 ml/botol per ha = 10 botol
- HORMONIK @ 100 ml/botol per ha = 10 botol
- PESTONA @ 500 ml/botol per ha = 10 botol
- Natural BVR @ 100 gr/kotak per ha = 10 kotak
- Natural CORRIN @ 100 gr/kotak per ha = 10 kotak
- PENTANA @ 100 ml/botol per ha = 10 botol
- AERO 810 @ 250 ml/botol per ha = 5 botol
Jenis Pupuk ( kg ) | Total | Pupuk Dasar | Pupuk Susulan I 3 MST | Pupuk Susulan II 6 MST | Ket |
---|---|---|---|---|---|
Urea | 200 | 50 | 100 | 50 | Pupuk Makro dasar ditebar merata di lahan |
PHONSKA | 300 | 100 | 150 | 50 | Pupuk Makro dasar ditebar merata di lahan |
Dolomit | 100 | 100 | - | - | Pupuk Makro dasar ditebar merata di lahan |
SUPERNASA | 20 btl | 20 | - | - | |
POC NASA | 10 btl | - | - | - | |
HORMONIK | 10 btl | - | - | - |
Catatan :
- Dosis Pupuk makro tidak mutlak seperti tabel, tapi bisa menggunakan pupuk makro sesuai rekomendasi PPL atau Dinas Pertanian di daerah setempat ( dosis spesifik lokasi ) ditambah pupuk dari NASA ( SUPERNASA, POC NASA dan HORMONIK )
- SUPERNASA ditebar bersamaan dengan Pupuk Makro Dasar atau diencerkan dengan air dan disiramkan merata ke lahan
- POC NASA dan HORMONIK disemprotkan 3-5 tutup dan 1-2 tutup per tangki pada umur 15, 30 dan 45 hari setelah tanam, bisa ditambah 0,25 -0,5 tutup AERO 810
- Pada pemupukan susulan terakhir bias ditambah POWER NUTRITION 5-10 btl per ha
- Penyiangan, dilakukan umur 20, 35 dan 55 setelah tanam
- Pengairan, sesuai kebutuhan tanaman. Air harus ada pada saat fase awal pertumbuhan, pertumbuhan anakan, pembungaan dan masa bunting, pengeringan hanya dilakukan sebelum bunting untuk menghentikan pembentukan anakan dan fase pemasakan biji untuk menyeragamkan dan mempercepat pemasakan biji
- Sesuai dengan jenis hama penyakit dan tingkat serangan yang terjadi di lapangan.
- Pembibitan dipakai Natural BVR untuk mencegah serangan Penggerek Batang Padi
- Semprotkan PESTONA, PENTANA atau Natural BVR secara selang seling tiap 1-2 minggu sekali untuk mencegah serangan hama Penggerek Batang, wereng, hama putih palsu dan walang sangit
- Untuk serangan jamur dan bakteri bisa digunakan CORRIN sejak awal sebagai tindakan pencegahan
- Waspadalah terhadap hama Tikus dan burung
- Jika pakai pestisida alami belum teratasi bisa dipakai pestisida kimia sebagai alternatif terakhir yang dilakukan secara bijaksana.
Untuk info & pemesanan PRODUK NASA, silahkan hubungi melalui Biodata penulis dibawah ini
BIODATA PENULIS :
Nama : Zacky
Phone : 0856-6456-7661
PIN BB : 5CB8089D
Email : Zackypurworejo@gmail.com
Facebook : Zacky Arza
Google Plus : Zacky Arza
Nama : Zacky
Phone : 0856-6456-7661
PIN BB : 5CB8089D
Email : Zackypurworejo@gmail.com
Facebook : Zacky Arza
Google Plus : Zacky Arza
Ada pertanyaan?
Diskusikan dengan penulis atau pengguna lain