Mengintip Proses Penyadapan Nira Aren
Diupdate
oleh
Mr. G
--
Apakah anda tau gula aren?... Gula aren banyak sekali di jual di pasar-pasar tradisional, gula aren biasanya digunakan sebagai bahan pemanis minuman maupun pemanis roti dan juga sering digunakan untuk menambah sedapnya masakan. Apakah anda tau gula aren terbuat dari apa? Nah berikut ini adalah jawabannya.
Nira Aren adalah cairan yang manis yang diperoleh dari batang bunga aren (dangu dalam bahasa jawa). Proses untuk mendapatkan nira aren adalah dengan memotong bunga mayang pohon aren, namun ada beberapa tahap yang harus dilalui agar bunga mayang dari pohon aren bisa mengeluarkan nira.
Nira dari aren mengandung gula antara 10-15%. Cairan ini dapat diolah menjadi minuman segar, difermentasi menjadi tuak nira, dijadikan sirup aren, atau diolah lebih lanjut menjadi gula aren, gula semut dan sebagainya.
Cairan putih nira yang terkumpulkan awalnya cenderung sangat manis dan tidak mengandung alkohol sebelum difermentasi. Nira yang manis dan tidak mengandung alkohol ini biasanya dijual di Indonesia sebagai minuman jajanan tradisional legen yang disajikan dingin.
Proses Penyadapan Nira Aren
1. Hal pertama yang dilakukan dalam proses penggambilan nira adal dengan memukul-mukul batang dari mayang nira (dalam istilah jawa sering disebut malu), hal ini dilakukan agar nantinya mayang yang dipotong bisa mengeluarkan nira dan batangnya tidak terlalu keras untuk diiris menggunakan pisau sadap. Hal ini dilakukan sedikitnya 5 kali dalam kurun waktu 3 minggu.
2. Memotong (dalam adat jawa sering disebut dengan magas) Tandan mayang yang sudah dipukul-pukul beberapa kali, lalu dipotong pada ujung bunganya dan menyisakan pangkal yang nantinya akan disadap untuk menghasilkan nira. Setelah dipotong biasanya oleh para petani dibiarkan selama semalam dan barulah keesokan harinya jika potongan terlihat basah dan mengeluarkan cairan berarti hal itu bisa dilakukan penyadapan secara kontiyu. Namun bila ditunggu sampai maksimal 2 hari pokok dari bunga mayang yang dipotong tidak mengeluarkan cairan berarti gagal dan tidak perlu dilanjutkan penyadapan.
3. Seperti telah dijelaskan di point yang ke 2, bila tandan mayang yang dipotong mengeluarkan cairan berarti proses penyadapan bisa dilanjutkan. Proses menyadap nira aren dilakukan setiap pagi dan sore hari hal itu dilakukan dengan cara mengiris tangkai bunga mayang sedikit demi sedikit, setelah diiris cairan yang keluar dari tangkai mayang akan ditampung menggunakan bambu yang panjangnya sekitar 3 ruas bambu
4. Setiap pohon aren mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, ada yang bisa disadap sampai 5 bulan namun ada juga yang cuma bisa disadap sampai 2 bulan saja. Dan hasil dari tiap-tiap pohonnya pun berbeda-beda ada pohon aren yang bisa mengeluarkan nira sangat banyak namun begitu juga sebaliknya
Setelah nira dikumpulkan pada pagi dan sore hari barulah dilakukan pengolahan nira dengan cara direbus sampai mndidih agar bisa diproses menjadi gula aren yang siap untuk dijual maupun dikonsumsi. Mengenai proses pengolahan gula aren akan saya bahas pada artikel berikutnya.
Demikian proses pengambilan nira aren, semoga bisa bermanfaat dan menambah wawasan kita tentang kekayaan alam dan produksi lokal dari Negeri kita Indonesia tercinta ini. Mohon maaf bla banyak salah kata.
Nira Aren adalah cairan yang manis yang diperoleh dari batang bunga aren (dangu dalam bahasa jawa). Proses untuk mendapatkan nira aren adalah dengan memotong bunga mayang pohon aren, namun ada beberapa tahap yang harus dilalui agar bunga mayang dari pohon aren bisa mengeluarkan nira.
Nira dari aren mengandung gula antara 10-15%. Cairan ini dapat diolah menjadi minuman segar, difermentasi menjadi tuak nira, dijadikan sirup aren, atau diolah lebih lanjut menjadi gula aren, gula semut dan sebagainya.
Cairan putih nira yang terkumpulkan awalnya cenderung sangat manis dan tidak mengandung alkohol sebelum difermentasi. Nira yang manis dan tidak mengandung alkohol ini biasanya dijual di Indonesia sebagai minuman jajanan tradisional legen yang disajikan dingin.
Proses Penyadapan Nira Aren
1. Hal pertama yang dilakukan dalam proses penggambilan nira adal dengan memukul-mukul batang dari mayang nira (dalam istilah jawa sering disebut malu), hal ini dilakukan agar nantinya mayang yang dipotong bisa mengeluarkan nira dan batangnya tidak terlalu keras untuk diiris menggunakan pisau sadap. Hal ini dilakukan sedikitnya 5 kali dalam kurun waktu 3 minggu.
2. Memotong (dalam adat jawa sering disebut dengan magas) Tandan mayang yang sudah dipukul-pukul beberapa kali, lalu dipotong pada ujung bunganya dan menyisakan pangkal yang nantinya akan disadap untuk menghasilkan nira. Setelah dipotong biasanya oleh para petani dibiarkan selama semalam dan barulah keesokan harinya jika potongan terlihat basah dan mengeluarkan cairan berarti hal itu bisa dilakukan penyadapan secara kontiyu. Namun bila ditunggu sampai maksimal 2 hari pokok dari bunga mayang yang dipotong tidak mengeluarkan cairan berarti gagal dan tidak perlu dilanjutkan penyadapan.
3. Seperti telah dijelaskan di point yang ke 2, bila tandan mayang yang dipotong mengeluarkan cairan berarti proses penyadapan bisa dilanjutkan. Proses menyadap nira aren dilakukan setiap pagi dan sore hari hal itu dilakukan dengan cara mengiris tangkai bunga mayang sedikit demi sedikit, setelah diiris cairan yang keluar dari tangkai mayang akan ditampung menggunakan bambu yang panjangnya sekitar 3 ruas bambu
4. Setiap pohon aren mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, ada yang bisa disadap sampai 5 bulan namun ada juga yang cuma bisa disadap sampai 2 bulan saja. Dan hasil dari tiap-tiap pohonnya pun berbeda-beda ada pohon aren yang bisa mengeluarkan nira sangat banyak namun begitu juga sebaliknya
Setelah nira dikumpulkan pada pagi dan sore hari barulah dilakukan pengolahan nira dengan cara direbus sampai mndidih agar bisa diproses menjadi gula aren yang siap untuk dijual maupun dikonsumsi. Mengenai proses pengolahan gula aren akan saya bahas pada artikel berikutnya.
Demikian proses pengambilan nira aren, semoga bisa bermanfaat dan menambah wawasan kita tentang kekayaan alam dan produksi lokal dari Negeri kita Indonesia tercinta ini. Mohon maaf bla banyak salah kata.
Ada pertanyaan?
Diskusikan dengan penulis atau pengguna lain